
Sedekah Qur’an Braille

Andai bunuh diri itu halal...
Mengejutkan kalimat tersebut keluar dari bibir seorang penghafal Qur'an! Menjadi buta di usia 16 tahun membuat Citra, ia akrab disapa seakan kehilangan arah. Bukan hanya pandangannya yang gelap, tapi dunia pun gelap tak bersahabat.
Ia terpaksa mengundurkan diri dari pondok pesantren saat sudah setengah perjalanan menuju kelulusan, yakni kelas 2 aliyah (setingkat SMA). Mimpi mengejar beasiswa ke Mesir kandas, hidup dalam kegalauan dirasakan olehnya.
Tahun 2005 saat kejadian itu berlangsung merupakan tahun terberat menurutnya, ia marah, mengutuk keadaan bahkan pilihan untuk bunuh diri pun sempat menggelayuti pikirannya. Syukurnya, ia memiliki support system yang baik, para guru di pondok, keluarga dan teman-teman tetap mendokan kebaikan dan mendukung langkahnya, sehingga pikiran negatif perlahan menghilang.
Semua butuh proses! Tak sebentar memang, butuh waktu untuk bisa menerima keadaan. Bergabung ke dalam komunitas tunanetra pada tahun 2012 mengantarnya perlahan ridha akan takdir hidupnya. Tujuh tahun hidup dalam keadaan tak tenang, akhirnya luluh dalam dekapan hangat kawan seperjuangan. Terus bergerak, hingga akhirnya Allah perjalankan untuk bergabung dengan Yayasan Tunanetra Raudhatul Firdaus pada tahun 2017. Dan karena yayasan tersebutlah, kami dipertemukan.
Alhamdulillah, Dompet Dhuafa kembali menyalurkan Qur'an Braille amanah Bapak/Ibu. Kali ini, sebanyak 22 set diserahkan ke Yayasan Tunanetra Raudhatul Firdaus yang telah berkiprah dalam pembinaan tunanetra, mendampingi ratusan santri atau jamaah tunanetra yang ingin belajar mengaji sejak tahun 2002.
Terima kasih Bapak/Ibu, Qur'an braille dari Anda memberikan letupan semangat mereka. Kembali memberikan keyakinan, jika masih banyak orang yang peduli terhadap keterbatasan yang mereka miliki. Mari terus bersama terangi hati tunanetra dengan berikan Qur'an braille untuk mereka, klik SEDEKAH SEKARANG!
