Diusia yang terbilang muda, Angga memilih karir yang tak biasa
Memasuki usia 25 tahun, sebagian dari kita biasanya pernah terjangkit sebuah krisis yang disebut dengan Quarter Life Crisis atau QLC, yakni sebuah kondisi dimana seseorang mulai mempertanyakan apa tujuan hidupnya, dan mulai berpikir berlebihan atau over thinking terhadap suatu pilihan atau suatu siklus dalam hidupnya
Namun, hal tersebut tidak menghampiri sosok anak muda M. Angga Prasetyo, pria keturunan Jawa yang akrab disapa Angga. Diusianya yang terbilang muda, Angga dengan mantap memilih karir yang tak biasa, dakwah!
Bahkan tak tanggung-tanggung lokasi dakwah yang diamanahkan padanya adalah di sebuah daerah pedalaman tepatnya di Dusun Buriai, Desa Sinaka Kecamatan Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Tak mudah untuk bisa sampai lokasi dakwahnya, jarak tempuh menuju lokasi biasa ditempuh 6 jam. Gunakan motor trail untuk lintasi jalur darat kemudian disambung dengan sampan untuk sebrangi lautan yang akhirnya mengantarkannya untuk sampaikan Islam. Jalan yang tak mulus, ombak yang kadang besar tak membuatnya mundur, Masya Allah.
Tak terasa, perjuangannya hampir 2 tahun di sana, dengan memfokuskan pembelajaran aqidah kepada anak-anak, karena di sana muslim masih minoritas dan sekolahnya pun kebanyakan non muslim. Kondisi ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Angga. Akan tetapi, tekad untuk menyebarkan dakwah dan mengajarkan kebaikan lah yang membuatnya tak putus asa.
Terima kasih Bapak/Ibu, sekali lagi inilah bukti bahwa zakat Anda mampu menembus batas.
Zakat Anda mewujud dalam program dakwah yang menjadikan Ustadz Angga sebagai salah satu Dai Pemberdaya Dompet Dhuafa yang rela berjuang di pelosok negeri. Hadirnya program ini, berangkat dari permasalahan jumlah dai di pedalaman yang masih terbatas, fasilitas penunjang ibadah kurang layak, kekurangan Al-Qur’an dan masalah lainnya.
Lewat program ini, kami berdedikasi untuk peduli terhadap kondisi tersebut, menjadikan dakwah bisa dirasakan oleh saudara kita yang ada di pedalaman. Menjadikan Islam tetap menggema meski di kalangan minoritas pemeluknya. Karena Islam adalah rahmat untuk semua.